Check our store

THE UNMATCH

Chapter 11

Debu dan api yang sangat besar terbentuk dari dalam kerajaan Bismuth, terbawa oleh angin menutupi banyak pandangan, terdengar teriakan manusia dari setiap penjuru kerajaan, meronta-ronta meminta pertolongan para prajurit yang telah bertarung dengan sepenuh tenaga, menebas setiap bagian tubuh musuh, menahan setiap serangan mematikannya.

Ratusan penduduk kerajaan Bismuth telah hangus terbakar oleh api sang iblis. "HA...HA...Ha" tawa sang ksatria kegelapan. Di sisi lain raja Steir berusaha untuk mengarahkan pasukan petinggi untuk menjaga istana dan para penduduk. 

Aender merasakan rencananya yang salah membuat para prajuritnya mati sia-sia, walau mereka telah berhasil membunuh puluhan naga-naga yang menerobos gerbang kerajaan, namun karena jumlah prajurit Aender yang sudah dapat dihitung jari, ia pun terpaksa harus mundur dan bertahan di dalam lorong bawah kerajaan. Bersembunyi dari serbuan naga yang mematikan, Aender merasakan ada sesuatu hal yang janggal, dimana tidak setiap naga dapat menyemburkan api, seperti naga-naga kecil dan naga yang tidak memiliki bulu.

Aender mencoba untuk membuat rencana agar dapat pergi ke tengah kota dan melihat keadaan disana. Di sisi lain pasukan Albert dan tentara UNO membunuh para naga yang mengerumuni Jake, menggunakan roket launcher untuk menghancurkan badan naga. Mereka berusaha membuka ruang dan jalan evakuasi yang dipenuhi naga ke tengah kota.

"Pedang ku! aku tidak bisa lepas dari cengkramannya!" "Terpaksa aku harus menurunkan Azra dan menebas monster ini"

Tiba-tiba cahaya bersinar terang di tangan Azra dan bergerak mengarah ke depan wajah ksatria kegelapan. 

BOOM! tembakan itu meledak di depan wajah ksatria dan menghancurkan wajah dan badannya menjadi abu. "WRAHH" Melihat peluang itu Ester pun segera berlari menjauh dari bangkai naga dan keluar dari hutan.

"Azra kau luar biasa, kau berhasil membunuh ksatria itu!!" ucap Ester. Namun yang menjawab seruan Ester adalah NEO. "Nona Ester laksamana Menhilt, ini aku android yang ada di dalam baju besi Azra.. Aku mencoba mengambil ali tubuhnya karena Azra tidak sadarkan diri" Ester pun terkejut dengan perkataan yang ia dengar dari baju besi yang bisa berbicara.

"MENARIK MEREKA DAPAT MENGHANCURKAN BADAN BAYANGAN KU, JELAS TERNYATA MEREKA MEMILIKI KEKUATAN YANG AKU HARAPKAN!"

Suara seseorang terdengar dari alat komunikasi Ester.

"Masuk laksamana.. Kami bergerak melingkari kerajaan agar tidak bertemu dengan musuh, kami sudah berada di luar kerajaan, dimana posisi laksamana?"

"Masuk kapten aku sudah berada bukit dan menuju tebing di dekat gubuk, aku membawa lampu yang bersinar di pedangku"

"Masuk laksamana, kami melihat mu kami akan mendekat dan membawa mu pergi dari sini". Suara kerusuhan berhenti pertempuran menjadi hening, semua naga di kerajaan berhenti menyerang dan menatap ke arah luar kerajaan mereka seperti terpanggil oleh suara-suara yang masuk ke dalam pikiran mereka.

"Laksamana seluruh naga-naga itu keluar dari dinding kerajaan ia seperti mengincar kita!!". Ester yang sedang berlari melihat ke arah dinding-dinding kerajaan dari kejauhan, "Apa yang sebenarnya mereka inginkan??". Neo pun segera menjawab dan menjelaskan pendapatnya, "Nona mereka menginginkan ku, didalam diri ku terdapat batu Pivornum batu dengan kekuatan kosmik" Ester terkejut dengan pernyataan NEO dan segera memerintah para pasukan di helikopter untuk membawa Azra dan Kapal evakuasi segera pergi dari pulau, karena ia akan membawa batu pivornium itu sebagai umpan agar penduduk kerajaan dan semua manusia dapat selamat dari serangan iblis.

Ester segera meminta batu yang dimiliki NEO untuk ia bawa sebagai umpan dan menyerahkan Azra ke pada pasukan tentara udara untuk membawanya pergi dari pulau Oracle.

Kerajaan yang penuh dengan keributan menjadi sepi dan hampa tiada suara, seluruh naga telah pergi meninggalkan kerajaan. Aender dan para pasukan yang tersisa merasakan kejanggalan yang ada di atas permukaan, segera keluar dari tempat persembunyian, mereka melirik ke segala arah dan memantau seluruh area kerajaan mencoba untuk memanfaatkan keadaan, pasukan Aender segera melakukan pencarian warga-warga yang tersisa. Aender berfikir jika pertarungan ini belum berakhir dan ia segera mencari ke dua orang tuanya ke istana, di perjalanan ia bertemu dengan Albert yang sedang mengarahkan para penduduk untuk segera memasuki kapal evakuasi.

Albert dan Aender pun berbicara terkait rencana evakuasi UNO yaitu membawa seluruh penduduk ke markas besar UNO. Aender awalnya tidak setuju namun Albert mencoba menjelaskan kembali jika kondisi kerajaan telah aman makan penduduk dapat kembali tinggal di kerajaan. Aender pun setuju namun dengan satu syarat.

Ester dengan cepat membawa pergi batu pivornium dari Azra ke sebuah dataran savana yang luas, dari langit-langit para naga segera menepi dan mendarat mencoba untuk mengejar batu yang memancarkan aura magis yang sangat kuat, Ester mencoba mendapatkan perhatian semua naga, 1 demi satu naga mulai memenuhi bukit savana bagaikan ratusan semut yang sedang mengerumuni sebutir gula.

Saat helikopter terbang dari kejauhan ledakan yang sangat mengerikan muncul, cahaya yang sangat terang bersinar hingga ke seluruh samudera, ledakan batu itu membakar seluruh bukit dan hutan dalam hitungan detik semua telah menjadi abu, asap tebal yang sangat besar membentuk jamur dan menutupi seluruh pulau Oracle.

"Berangkat" ucap Jake setelah seluruh penduduk kerajaan berhasil evakuasi ke dalam kapal tempur UNO. Mereka pun meninggalkan kerajaan beserta para prajurit, ksatria dan raja di kerejaan, semua itu merupakan bagian dari rencana Aender untuk mempertahankan dan mengembalikan keamanan kerajaan di saat penduduknya mencoba mengembalikan kekuatan dan menjadi lebih kuat bersama UNO.

"TIDAKK, APA YANG TELAH KAU LAKUKAN MANUSIA BRENGSEK!! AKAN KU  HAPUS KERAJAAN KALIAN HINGGA MENJADI TANAH LUMPUR YANG MENJIJIKAN DAN DI INJAK-INJAK UNTUK SELAMANYA!!"

Danuele pun segera bertindak setelah ia tahu bahwa batu yang ia inginkan telah lenyap, dengan amarah yang besar Danuele menghancurkan seluruh dinding kerajaan dengan dengan senjata sabitnya ia menebas seluruh bangunan-bangunan kerajaan seperti memotong padi sedikit demi sedikit kerajaan Bismuth hancur menjadi puing-puing, rata dengan menjadi gundukan pasir.

namun saat Danuele telah mencapai kota dan berdiri di depan istana ia meregangkan tangannya dan mengeluarkan serangan magisnya, ia membuat sebuah meteor kristal dari darah yang berceceran di tanah kerajaan. Danuele berpikiran untuk segera menyelesaikan dan menepati janji dari kata-katanya dengan menghancurkan istana. Meteor itu dengan cepat melesat ke arah istana meteor yang sangat besar berukuran istana. 

Aender dan Albert yang sedang berlndung di dalam istana seketika merasakan hal yang mengerikan, ruangan istana menjadi gelap tertutupi oleh bayangan yang besar, jantung berdetak dengan keras saat mereka melihat meteor yang sangat besat mengarah ke kerajaan, mereka berdua pun segera memerintahkan ayah dan ibunya untuk pergi berlindung di basement kerajaan. 

BOOM

Aender dan Albert kebingungan setelah beberapa menit berlalu tidak ada hal yang terjadi tidak ada getaran yang mereka rasakan hanya terdengan cipratan air dan darah memasuki bagian basement kerajaan, tak disangka meteor itu telah mencair menjadi air dan darah kembali. Danuele terkejut dan menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak normal di dalam kerajaan, sesuatu yang luar biasa kuat, benda yang dapat menetralisir sihirnya yang sangat besar.

Contact :

Azimamoyo@gmail.com

© 2024. All rights reserved.